Selasa, 20 September 2011

MITRA ADIPERKASA HADIRKAN PAYLESS SHOESOURCE

Jakarta, 20 September 2011 (Bbisnis) - PT Mitra Adiperkasa Tbk. menghadirkan Payless ShoeSource, produk alas kaki bagi keluarga, di Indonesia.

Produk sepatu impor itu dibanderol dengan harga cukup terjangkau, mulai dari Rp 169 ribu ke atas.

Untuk semua kalangan. (Google)
Menurut Dirk Boerma, General Manager Payless Shoesource Indonesia (unit bisnis PT Mitra Adiperkasa Tbk.), Payless menawarkan rangkaian sepatu untuk semua kalangan, mulai dari wanita, pria dan anak-anak, yang selalu disesuaikan dengan tren.

Untuk saat ini, outlet Payless Shoesource yang pertama dibuka berlokasi di Central Park Mall, Jakarta.

Setelah itu, dalam waktu yang tidak lama lagi, Payless Shoesource akan hadir di Blok M Plaza, Plaza Semanggi, Paris Van Java Bandung, Margocity Depok, Debenhams Karawaci, Gandaria City, Pejaten Village, Cihampelas Walk (Bandung), dan Grage Mall (Cirebon) plus di kota-kota seperti Makassar, Surabaya, Medan, dan Bali.

EXCELSO INGIN MILIKI 130 OUTLET DUA TAHUN LAGI

Jakarta, 20 September 2011 (Bbisnis) - PT Excelso Multirasa semakin agresif mengembangkan sayap bisnisnya. Targetnya, hingga tahun 2013, Excelso memiliki 130 outlet.

Untuk itu, PT Excelso Multirasa mengincar pasar di Timur Indonesia.

Incar pasar baru. (Google)
Menurut Daniel Harris Ishak, General Manager Operation PT Excelso Multirasa, untuk pengembangan pasar di Timur Indonesia, perusahaan lebih mengedepankan sistem franchise.

Saat ini, 75 outlet Excelso sudah tersebar di lebih dari 17 kota di seluruh Indonesia plus 12 outlet franchise di samping outlet Excelso yang dikembangkan sendiri.

Excelso juga memiliki 50 jenis kopi, termasuk blend coffee.

PANDU SIWI SENTOSA BAKAL BANGUN 5 WAREHOUSE

Jakarta, 20 September 2011 (Bbisnis) - Dalam tempo tiga tahun ke depan, PT Pandu Siwi Sentosa akan membangun 5 warehouse besar.

Warehouse tersebut akan dibangun di Medan, Surabaya, Balikpapan, Jakarta, dan Makassar.

Semakin bertumbuh. (Google)
Menurut Jimmi Krismiardhi, Service and Operating Vice President PT Pandu Siwi Sentosa, luas warehouse tersebut sekitar 20 ribu meter persegi dengan dukungan sistem advance.

Ditambahkan, omset perusahaan berkisar Rp 300 - Rp 500 miliar per tahun.

PT Pandu Siwi Sentosa memiliki 2 ribu karyawan yang tersebar di 158 cabang di seluruh Indonesia.

INDOTRUCK UTAMA DIPERCAYA MENJADI DISTRIBUTOR VOLVO CE

Jakarta, 20 September 2011 (Bbisnis) - Volvo Construction Equipment (CE), produsen alat berat asal Swedia, resmi mengandeng PT Indotruck Utama (ITU) sebagai distributor resmi keduanya di Indonesia.

ITU akan dipercaya sebagai distributor di Kalimantan, Maluku dan Sulawesi.

Dipercaya garap wilayah lain. (Google)
Menurut Derrick Sim, Presiden Direktur PT Volvo CE, penunjukan distributor tersebut sebagai bagian dari perluasan pasar Volvo CE di pasar Indonesia.

Selama 29 tahun terakhir, Volvo CE telah menggandeng PT Intraco Penta Tbk. sebagai distributor di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Papua.

JIMAC PERKASA SIAP JUAL ALAT BERAT SANY GROUP

Jakarta, 20 September 2011 (Bbisnis) - PT Jimac Perkasa resmi ditunjuk sebagai authorized distributor Sany Group di Indonesia.

Benny Kurniajaya, Chairman PT Jimac Perkasa mengatakan, Sany Group akan memasok alat berat untuk berbagai sektor, seperti proyek infrastruktur (jasa konstruksi), pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan lain sebagainya.

Raksasa industri alat berat. (Google)
Ditambahkan, PT Jimac Perkasa menargetkan dapat menjual produk-produk Sany sebanyak 300-500 unit per tahun.

Sany Group merupakan perusahaan terbesar di China dan peringkat keenam dunia di sektor industri alat berat.

Tahun 2010, penjualan alat berat Sany Group mencapai US$ 7,6 miliar.

GLOBAL SCHOOL FOUNDATION SINGAPURA BAKAL BANGUN 4 SEKOLAH

Jakarta, 20 September 2011 (Bbisnis) - Global School Foundation (GSF) Singapura bakal mendirikan empat sekolah bertaraf internasional di Jakarta dan sekitarnya.

Jenjang sekolah tersebut mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

Bisa menyerap 1500 siswa. (Google)
Menurut Atul Temurnikar, Ketua dan Pendiri GSF, investasi untuk satu sekolah diperkirakan mencapai US$ 5 juta dengan masa pembangunan selama 2 tahun.

Direncanakan, jumlah siswa yang bisa diserap mencapai 1500 siswa per sekolah.

Jaringan sekolah asal Singapura tersebut kini telah memiliki 21 sekolah.